KlikKarawang - Hujan deras yang mengguyur Dusun Pangasinan, Desa Karangligar, Kecamatan Teluk Jambe Barat, Kabupaten Karawang, sejak siang hingga malam hari pada Senin, 11 November 2024, memicu banjir besar yang menggenangi ratusan rumah dan memaksa warga mengungsi.
Air mulai merendam permukiman warga sejak dini hari, Selasa, 12 November 2024, dan mencapai ketinggian hingga pinggang orang dewasa. Hingga saat ini ketinggian air tersebut masih belum surut.
Satgas BPBD Karawang Kaming menyampaikan, bencana banjir ini disebabkan oleh cuaca ekstrem akibat hujan lebat yang mengakibatkan peningkatan muka air Sungai Cibeet dan Sungai Citarum.
"Hujan dengan intensitas tinggi ini berlangsung selama 5-7 jam, menyebabkan luapan air sungai meluap dan menggenangi pemukiman warga, sampai saat ini airnya belum surut," ujarnya, Selasa, 12/11/2024.
Ia menerangkan, data yang diperoleh pada hari ini menunjukkan bahwa sebanyak 145 rumah warga terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi antara 10 cm hingga 150 cm. Saat ini, sebanyak 210 kepala keluarga (KK) atau 630 jiwa terdampak banjir harus mengungsi ke tempat evakuasi.
"Total ada 145 rumah dan 210 KK atau 630 jiwa yang terdampak, semua sudah di evakuasi," ucap Kaming.
Sebagai bentuk respon cepat, BPBD Karawang telah mengirimkan bantuan logistik kepada warga yang terdampak banjir. Bantuan tersebut berupa makanan siap saji, tikar, selimut, dan perlengkapan bayi.
"BPBD bersama Dinsos sudah mengirimkan bantuan logistik untuk warga yang terdampak banjir. Untuk kebutuhan air bersih pun masih tercover," kata Kaming.
Tim SAR BPBD Karawang langsung terjun ke lokasi banjir pada Selasa pagi untuk memantau debit air yang terus naik. Mereka menggunakan perahu karet untuk mengevakuasi warga yang belum sempat mengungsi.
"Tim sudah melakukan penyisiran, dan warga yang terdampak banjir telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman, seperti masjid Al Ikhlas dan rumah bidan," kata Kaming.
Ia memastikan tidak ada warga yang sakit akibat bencana banjir tersebut. "Alhamdulillah hasil pemantauan tidak ada warga yang sakit yang diakibatkan dari bencana banjir. Tim kesehatan juga selalu siap siaga disini," kata Kaming.
Untuk langkah antisipasi dalam menghadapi banjir susulan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan lebih intensif dan melakukan langkah mitigasi lainnya. "Kalau memang situasi darurat, kami akan siapkan tenda pengungsian di halaman kantor desa. Tetapi sejauh ini masih cukup dengan tempat evakuasi yang ada, " ujar Kaming.
BPBD mengimbau agar warga selalu siap siaga dalam menghadapi bencana alam, terutama di musim hujan. "Warga harus terus siap siaga dalam menghadapi bencana alam dan terus berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat," tutup Kaming. (ska)