Musim Tanam Rendeng Berakhir, Pupuk Kujang Berupaya Tingkatkan Stok Beras Nasional

Musim Tanam Rendeng Berakhir, Pupuk Kujang Berupaya Tingkatkan Stok Beras Nasional


KlikKarawang
- Menjelang berakhirnya musim tanam rendeng atau penghujan, Pupuk Kujang terus berupaya membantu petani meningkatkan produksi padi. Hal itu juga termasuk ikhtiar meningkatkan stok beras nasional.  


Berbagai langkah dilakukan untuk mencapai hal itu, diantaranya; menjaga stok pupuk, memulai persiapan Program Makmur dan menyiagakan agronom untuk menggeber program Makmur. Syaiful Rodhian, Koordinator Tim Makmur Pupuk Kujang optimistis, Program Makmur yang dikoordinir Pupuk Kujang bisa turut meningkatkan stok beras nasional. 


“Bila melihat tren kenaikan panen para petani peserta Program Makmur, kami optimistis program ini turut membantu meningkatkan stok beras nasional. Apalagi program Makmur yang kami koordinir lokasinya di daerah-daerah sentra pertanian terbesar di Indonesia seperti di Karawang, Indramayu, dan Subang,”kata Syaiful.   


Rata-rata, ujar Syaiful, hasil panen petani peserta Program Makmur berada di kisaran 7 hingga 8 ton per hektare dari awalnya di kisaran 5 hingga 6 ton per hektare sebelum mengikuti Program Makmur. “Melihat data hasil panen petani yang kami himpun, ditemukan tren peningkatan hasil panen saat mengikuti program Makmur,” kata Syaiful. 


Selain meningkatkan hasil panen petani, Program Makmur yang dikoordinir Pupuk Kujang di tahun 2024 ini juga akan lebih luas dan menjangkau lebih banyak petani.  Di tahun 2024 ini, ujar Syaiful, Pupuk Kujang ditargetkan mengakuisisi lahan seluas 42 ribu hektare, terdiri dari berbagai komoditas pangan penting. Namun padi menjadi yang dominan. Lebih tinggi dari tahun 2023 yang mengakuisisi lahan sawah seluas 34.014 hektare. 


“Di tahun 2024 ini, kita ditargetkan mendampingi lebih banyak petani padi dengan akuisisi lahan lebih luas,” ungkap Syaiful. 


Untuk melancarkan target tersebut, Tim Makmur Pupuk Kujang menyiapkan para agronom handal mereka untuk mendampingi petani. Para agronom ini akan terjun langsung kepada peserta program Makmur sejak persiapan tanam dan mengawal seluruh prosesnya hingga panen. 


“Tim agronomis akan mengecek kondisi tanah petani sebelum memulai budidaya. Saat diketahui kondisi lahannya, tim akan merekomendasikan berbagai produk pupuk unggulan dan takaran yang presisi kepada petani,” kata Syaiful. 


“Para agronom ini juga menerima berbagai konsultasi dari petani dan menghadirkan solusi dari berbagai kendala saat budidaya,” Syaiful menambahkan.


Selain melayani petani melalui Program Makmur, untuk meningkatkan produksi 

beras nasional, Pupuk Kujang juga memproduksi pupuk untuk petani baik itu subsidi maupun non subsidi sesuai penugasan pemerintah. 


Berdasarkan data yang dihimpun hingga 29 Februari 2024, stok pupuk bersubsidi di Pupuk Kujang mencapai 110.875 ton. Terdiri dari Urea sebanyak 93.233,4 ton di Jawa Barat-Banten dan NPK sebanyak 17.642,5 ton di Jawa Barat. 


 “Stok pupuk tersebut sesuai dengan ketentuan minimum yang diatur pemerintah sekaligus menjaga ketersediaan untuk musim tanam penghujan ini,” ujar VP Komunikasi Perusahaan Pupuk Kujang, Muhammad Arief Rahman Rabu, 1 Maret 2024. (rls/nof)