Pemkab Evaluasi Kerjasama Dengan Pengelola Pasar Cikampek

Pemkab Evaluasi Kerjasama Dengan Pengelola Pasar Cikampek



KlikKarawang - Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, segera mengevaluasi kerja sama dengan pengelola Pasar Plaza Cikampek karena dinilai tidak menguntungkan pemerintah daerah.

"Ini berkaitan dengan PAD (pendapatan asli daerah) Karawang yang semestinya ada sumbangan dari keberadaan pasar yang dikelola pihak ketiga," kata Asisten Daerah II Pemkab Karawang, Hanafi di Karawang, Jumat.

Ia menyampaikan kerja sama Pemkab Karawang dengan pengelola Pasar Plaza Cikampek berlangsung sejak 2019 hingga tahun 2044. Namun selama sekitar empat tahun menjalin kerja sama, hingga kini belum ada pemasukan PAD dari pasar tersebut.

Disebutkan pada tahun 2023 ini kerja sama dengan investor pengelola Pasar Plaza Cikampek belum selesai. Sebab masa kerja samanya selama 25 tahun akan berakhir pada 2044.

Menurut dia, selama masa kerja sama itu pemkab berhak mengevaluasi pengelolaan pasar oleh pihak ketiga.

"Kami (pemkab) bisa mengevaluasi. Jadi jika pihak ketiga tidak mampu mengelola pasar dengan baik, seperti tidak mampu menghasilkan PAD maka bisa diputus kontrak," katanya.

Hanafi menyampaikan pendapatan ke kas daerah dari Pasar Plaza Cikampek belum pernah ada.

Kondisi itu terjadi karena di pasar itu hanya ada 15-20 toko yang terisi. Artinya, kondisi pasar itu sepi dan tidak diminati pedagang.

Atas hal tersebut, katanya, Pemkab Karawang akan mengevaluasi dan meninjau ulang kerja samanya, dan kini pemkab tengah mencari investor baru yang bersedia mengelola Pasar Plaza Cikampek.

"Pasar Plaza Cikampek ini sebelumnya dibangun oleh investor. Kondisi awal saat pembangunan pasar di Cikampek, memang ada tiga pasar di Cikampek waktu itu," kata dia.

Konsep awalnya, Pasar Plaza Cikampek  dikhususkan untuk penjualan barang kering, tidak menjual bahan seperti daging, ayam dan lainnya karena melihat ada bahan basah yang dijual di Pasar Cikampek 1.

Namun saat Pasar Plaza Cikampek beroperasi, ternyata kurang diminati. Sehingga hanya beberapa toko yang terisi hingga sekarang. Dampaknya, keberdayaan pasar itu tidak menguntungkan karena tidak mampu menyumbangkan PAD.