Genjot Produksi, KKP Garap Kluster Ikan Nila Di Karawang

Genjot Produksi, KKP Garap Kluster Ikan Nila Di Karawang


KlikKarawang
- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berupaya meningkatkan produksi budidaya ikan tilapia atau nila dengan model kluster. Percontohan model kluster budidaya ikan nila salin tersebut dilakukan di Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) di Cilebar, Karawang. 

"Kita membangun modeling ini diharapkan bisa dicopy paste oleh masyarakat dan kelompok industri. Kenapa Tilapia karena market nya luar biasa tahun ini saja hampir 14 miliar dolar. Selain mengedepankan ekonomi, kita juga ingin ada peningkatan budidaya berkelanjutan,"kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan TB Haeru Rahayu, Sabtu (8/7).

Dikatakannya, dibangunnya model kluster ini selain untuk mempermudah budidaya juga untuk mengantisipasi semakin terbatasnya industri ikan yang menggunakan media danau karena sejumlah faktor. Ditargetkan, pembangunan tersebut akan rampung pada November 2023.

"Dan ini untuk mengantisipasi teman teman industri yang menggunakan danau yang semakin terbatas akibat kerusakan alam dan sebagainya. Makanya kita buat berbasis land base,"ujarnya 

Dengan dibuatnya model kluster seluas 16 hektar tersebut, diharapkan dapat menjadi percontohan bagi masyarakat dan industri budidaya ikan nila lainnya. 

"Kita harap menjadi pemantik untuk menggeliatnya budidaya ikan nila salin serta menjadi pemicu semangat masyarakat pembudi daya untuk meningkatkan produktivitas sekaligus pemantik keterlibatan masyarakat sekitar untuk mereplikasi sistem budi daya yang dibangun,"katanya 


Sementara, M Tahang kepala BLUPPB Karawang menambahkan untuk modeling ini terdiri dari tandon, petak pemeliharaan kemudian saluran masuk,  saluran keluar dan pengelolaan limbah

"Jadi saat ini kita investasi untuk 16 hektar ini sekitar 11 miliar seperti apa tadi kan sudah disampaikan bahwa ini investasi awal nantinya akan menghasilkan ukuran sekitar 50 gram kita pelihara sampai ukuran 700 gram,"ujarnya 

Tahang menjelaskan budidaya dengan model yang tengah dibangun akan lebih mudah. Bahkan benih yang diproduksi akan mudah hidup. (nof)