KlikKarawang - PT Pupuk Indonesia (Persero) menggelar konvensi inovasi di tingkat holding, Pupuk Indonesia Quality Improvement (PIQI) 2022. Program ini bertujuan untuk memperkuat budaya inovasi sekaligus mendukung program transformasi bisnis Pupuk Indonesia Grup.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, menyatakan bahwa kegiatan konvensi inovasi pada tahun ini menghasilkan banyak karya inovatif dari insan Pupuk Indonesia Grup. Melalui inovasi tersebut, Pupuk Indonesia mampu meningkatkan efektivitas proses, efisiensi biaya, dan kinerja guna meningkatkan daya saing perusahaan.
"PIQI 2022 ini menjadi harapan kita bersama untuk dapat terus mendorong Pupuk Indonesia Grup mencapai visi dan misi sebagai perusahaan berkelas dunia, serta mampu memberikan dampak ekonomi dan sosial secara nasional," ujar Bakir saat acara puncak PIQI 2022 yang digelar di PT Pupuk
Kujang Cikampek (PKC), Kamis (8/9/2022).
Kedepan, lanjut Bakir, kegiatan inovasi di Pupuk Indonesia grup akan semakin masif, mulai dari inovasi yang bersifat strategis dan berdampak besar ke perusahaan, hingga inovasi yang bersifat operasional dan memberikan nilai tambah bagi customer dan stakeholder.
“Karena inovasi ini bagian dari upaya perusahaan untuk menggairahkan pertumbuhan perusahaan. Jadi kalau tanpa inovasi, perusahaan itu mati dan saya bangga sekali dengan apa yang dilakukan teman-teman di sini sangat luar biasa sehingga memacu EBITDA uplift ataupun apa yang menghasilkan pertumbuhan lebih baik,” ungkap Bakir.
Adapun tujuan lainnya dari konvensi inovasi PIQI 2022 adalah untuk memanfaatkan karya inovasi dalam pengembangan usaha, baik produk maupun proses dan diselaraskan dengan Master Plan atau Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP).
Hal ini juga sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir agar Pupuk Indonesia bisa berinovasi dan bertransformasi jadi perusahaan kelas dunia.
PIQI 2022 diharapkan juga dapat meningkatkan sinergi dan kolaborasi perusahaan di lingkungan Pupuk Indonesia Grup. Karena Pupuk Indonesia sedang berusaha untuk menyamakan persepsi bahwa inovasi harus fokus dan mendukung upaya peningkatan profitabilitas bisnis.
Sementara itu, Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia, Panji Winanteya Ruky, mengatakan bahwa kegiatan PIQI 2022 diikuti oleh 45 tim inovasi terbaik dari Pupuk Indonesia dan sepuluh
perusahaan anggota holding Pupuk Indonesia. Nantinya, sebanyak 9 tim inovasi terbaik yang telah didapatkan dari kompetisi ini, akan dapat mewakili Pupuk Indonesia grup pada ajang konvensi inovasi yang lebih tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
"Kami sudah estimasi, tidak hanya yang ada di sini tapi ratusan inovasi yang mengikuti konvensi inovasi di PI Grup kami identifikasi bisa menghasilkan lebih dari Rp 1 triliun peningkatan EBITDA di PI Grup. Jadi ini tidak hanya di atas kertas tapi benar-benar berdampak pada kinerja perusahaan," ujar Panji.
Lebih lanjut Panji menyebutkan bahwa Pupuk Indonesia membagi inovasi menjadi tiga kategori. Pertama Pupuk Indonesia Agile, yaitu Inovasi yang mendorong Transformasi Bisnis, Customer Centric dan/atau EBITDA Uplift sehingga memiliki dampak yang bernilai tambah terhadap Perusahaan, bersifat breakthrough, dan berpotensi untuk diproses menjadi Hak Paten/HAKI.
Kedua, Pupuk Indonesia Care, yaitu inovasi yang memberikan intangible value bagi customer dan stakeholder, bersifat qualitative diantaranya bidang budaya, pengelolaan lingkungan, K3, CSR, dan
sebagainya. Ketiga, adalah Pupuk Indonesia Competent, yaitu inovasi di tingkat operasional yang menghasilkan peningkatan kualitas, efektifitas, dan efisiensi pada proses bisnis.
Adapun dari 9 tim inovasi yang terbaik ini terpilih satu karya inovasi yang terpilih sebagai grand champion yaitu karya inovasi dari Gugus Inovasi Operasional (GIO) FABA PT Petrokimia Gresik. Gugus inovasi ini menciptakan metode baru pemanfaatan limbah Fly Ash-Bottom Ash (FABA) sebagai bahan baku pupuk NPK dengan penghematan Rp 7,4 miliar per tahun.
Kegiatan konvensi inovasi PIQI 2022 ini juga didukung oleh enam juri berstandar nasional dan internasional. Serta melibatkan sebelas observer yang berasal dari perwakilan Entitas Pupuk Indonesia grup sebagai bentuk pembinaan dan knowledge transfer dengan harapan selanjutnya dapat menjadi juri inovasi dari internal perusahaan. (rls/nof)