HUT Ke 34, PDAM Tirta Tarum Fokus Pada Pelayanan

HUT Ke 34, PDAM Tirta Tarum Fokus Pada Pelayanan


Dikarenakan masih dalam suasana Covid-19, disampaikan oleh Direktur Utama PDAM Tirta Tarum Karawang, M.Sholeh dalam  Press Realisnya Minggu (23/5/2021), maka HUT PDAM Tirta Tarum ke-34 hanya diselenggarakan secara sederhana. Peringatan HUT kali ini dilaksanakan secara hybrid, yaitu online dan offline secara terbatas. Hal ini mengingat masih adanya lonjakan kedua pandemi covid-19, apalagi pasca lebaran Idul Fitri 1442 H.


M.Sholeh juga menyampaikan bahwa HUT PDAM Tirta Tarum tahun ini, dilaksanakan Hari Minggu 23 Mei 2021 atau seminggu setelah Lebaran. "Mengingat waktu Ranadhan dan Pandemi Covid-19, maka acara HUT tersebut hanya diisi dengan kegiatan Khattaman Al Qur'an secara berjamaah yang kebetulan diadakannya selama Bulan Ramadhan 1442 H ini,"ungkapnya.


Acara Khataman Al Qur'an tersebut dinamakan juga oleh Dirut PDAM Karawang dengan sebutan SETAMAN (Sehari Khattam Al Qur'an) yang diikuti oleh seluruh lapisan di PDAM Tirta Tarum Kabupaten Karawang, dari mulai Direksi, para pegawai bahkan Dharma Wanitanya.


Program ini disampaikan M.Sholeh diikuti oleh 45 orang peserta yang terbagi menjadi 2 group dan berhasil mencatatkan 55 kali Khattam Al Qur'an yang berlangsung selama Bulan Ramadhan.


HUT PDAM Tirta Tarum kali ini dikatakan oleh M.Sholeh bertemakan "Transformasi Tirta Tarum Menuju Lebih Baik". Sebagaimana diketahui bersama, pada tahun ini PDAM akan bertransformasi statusnya menjadi Perum (Perusahaan Umum), dengan status sebagai PERUMDAM Tirta Tarum diharapkan dapat lebih fokus pada pelayanan masyarakat dengan pengelolaan yang lebih profesional, efektif dan efisien.


Masih disampaikan M.Sholeh, bahwa dengan adanya perubahan status ini dipastikan tidak ada perubahan kepemilikan perusahaan, tetap menjadi perusahaan milik Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Bupati Karawang.


Lanjut M.Sholeh, bahwa spekulasi akan berubah status menjadi PT yang lebih fokus pada keuntungan semata, pupus sudah, akan tetapi dengan perubahan status ini manajemen tetap dituntut lebih profesional dan bekerja lebih keras lagi. Sebab menurutnya selain fokus kepada pelayanan, ketentuan sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) tetap berlaku, meskipun ada batasan tertentu cakupan pelayanannya.


M.Sholeh juga menegaskan untuk melanjutkan tekad manajemen dibawah kepemimpinannya, PERUMDAM Tirta Tarum semakin kokoh mendekati target pelayanan yakni di angka 100.000 pelanggan, dimasa kepemimpinannya sebagai kelas PDAM yang besar dan disegani. Karena menurutnya untuk saat ini saja jumlah pelanggan PDAM Tirta Tarum Kabupaten Karawang sudah berada di angka 95.000 pelanggan aktif atau meningkat sekitar 30% di era kepemimpinannya tersebut.


Bahkan berdasarkan penilaian masih bertengger di peringkat 12 Se-Provinsi Jawa Barat meskipun di masa Pandemi Covid-19 dan peringkat ke-92 Nasional.


Masih dikatakan M.Sholeh, bahwa dengan transformasi PDAM menjadi PERUMDAM maka tantangan yang dihadapi bukanlah semakin sedikit, akan tetapi semakin banyak, apalagi menurutnya menghadapi semakin besarnya kapasitas dan jumlah pelanggan serta kompleksnya permasalahan teknis dan non teknis.


Adapun permasalahan teknis dikatakan M.Sholeh saat ini diantaranya selain usia perpipan dan insfrastruktur yang sudah sangat tua, dan peralatan kapasitas produksi, kualitas air baku dan kondisi geografis layanan.


Sedangkan permasalahan non teknis saat ini yang dihadapi oleh PDAM Karawang, menurut M.Sholeh yaitu rendahnya tarif pembayaran, SDM (Sumber Daya Manusia), Finansial, IT, Dan masalah non teknis lainnya.


"Sebagi contoh di tahun 2021 ini PDAM Karawang tidak bisa ikut serta program Hibah MBR bukan masalah teknis tapi non teknis,"ucap M.Sholeh.


Akan tetapi hal tersebut tidak mengurangi penambaham pelanggan yang dapat dilaksanakan secara mandiri dengan beberapa penyesuaian tanpa mengurangi kualitas layanannya.


"Apalagi ditengah terpaan Pandemi Covid-18 ini,"ujarnya. (rls/nof)