Karawang Kewalahan Tangani Sampah

Karawang Kewalahan Tangani Sampah



KlikKarawang -  Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang, Wawan Setiawan mengakui, jika saat ini dinasnya sedang kewalahan menangani persoalan tumpukan sampah pasca hujan.

Karena menurutnya, dampak banjir telah menambah volume sampah yang harus diangkut petugas. “Kita mengakui sih, karena ada dampak dari banjir juga. Seperti sipon Karangligar, Dengklok dan lainnya. Sampah yang biasanya kita angkut terus bertambah dengan sampah yang terbawa hanyut banjir,” tutur Wawan Setiawan, Rabu (4/3/2020).

Kedua, Wawan juga mengakui jika selama ini DLHK masih kekurangan armada truk pengangkut sampah. Yaitu dimana dinasnya hanya memiliki 63 armada pengangkut sampah dengan 455 pekerja, dengan beban volume sampah 880-900 ton yang harus diangkut setiap harinya.

“Dengan keterbatasan yang ada saat ini, kita baru bisa mengangkut 370-400 ton sampah setiap harinya. Untuk ukuran normal sampah setiap harinya saja kita masih belum bisa mengangkut semua. Ini ditambah sampah pasca banjir. Makanya seperti sampah di Dengklok, kita memang butuh kerja ekstra untuk mengangkutnya,” kata Wawan.

Wawan menjelaskan, di anggaran murni 2020 setiap OPD (Organisasi Perangkat Daerah) sedang dilakukan efisiensi anggaran, karena kaitan dengan penyelenggaraan Pilkada 2020 yang membutuhkan anggaran cukup besar. Sehingga ditegaskan Wawan, di 2020 tidak ada penambahan armada truk pengangkut sampah. Terkecuali ada dana hibah dari pemerintah pusat.

Namun demikian, DLHK Karawang sedang mencoba mensiasati anggaran pengadaan armada truk pengangkut sampah dengan bantuan hibah dari Bank Dunia yang dikoordinir oleh Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman. Sehingga terang Wawan, usulan anggaran 35 miliar DLHK Karawang di APBD 2020, sebenarnya hanya sebesar 31 miliar. Sementara 3,5 miliar merupakan pos anggaran tambahan dari rencana bantuan Bank Dunia tersebut.

“Berkaitan dengan efisiensi anggaran setiap OPD di 2020, sebenarnya anggaran di DLK sendiri turun. 2019 kita dianggarkan 34 miliar, 2020 kita dianggarkan 35 miliar yang sebenarnya hanya 31 miliar. Karena ada tambahan 3,5 miliar itu sebenarnya pos rencana anggaran bantuan hibah Bank Dunia melalui Kementrian Kemaritiman yang kita rencanakan untuk pengadaan armada truk sampah,” terangnya.

Upaya selanjutnya, masih didjelaskan Wawan, DLHK Karawang juga menunggu anggaran tambahan dari DBHCT (Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau) sebesar 5 miliar. Meskipun diakuinya, anggaran tersebut baru akan diterima DLHK pada 2021 mendatang.

“Katanya nanti di 2021 juga akan ada anggaran dari DBHCT 100 miliar, dan DLHK akan dipos-kan 5 miliar. Kalau dulu kan aturannya dana DBHCT itu hanya boleh dipergunakan untuk penggunaan anggaran tertentu seperti rumah sakit dan lain-lain. Tapi katanya di aturan yang baru diperbolehkan untuk yang lainnya seperti pengadaan armada truk sampah. Makanya, selain dana bantuan dari Bank Dunia itu, kita juga nunggu DBHCT,” timpal Wawan.

“Karena kita tidak bisa mengandalkan APBD untuk mengatasi persoalan sampah ini. Anggaran 31 miliar itu, 27 miliar memang kita fokuskan untuk menangani persoalan kebersihan. Namun kondisinya kan masih belum bisa maksimal. Dan kita mengakui semua itu,” pungkasnya. (red)