KlikKarawang - PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PHE ONWJ berupaya untuk menghentikan tumpahan minyak dan tetap terisolasi melalui pengeboran sumur baru "relief well" (YYA-1 RW).
Pertamina memperkirakan penutupan tumpahan minyak (oil spill) yang bersumber di Sumur YYA-1 Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) atau di lepas pantai Karawang dapat diselesaikan pada September.
Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Dharmawan H. Samsu menjelaskan saat ini sumur relief well (YYA-1 RW) telah mencapai kedalaman 5.512 kaki atau 1.680 meter per 14 Agustus 2019, dari target 2765 meter.
"Relief well ini masih dibutuhkan tujuh sampai delapan minggu paling cepat. Artinya, sekitar akhir september sumbernya insya Allah bisa dimatikan atau dipadamkan," kata Dharmawan.
Dharmawan menyebutkan masih ada waktu sekitar enam minggu ke depan untuk memastikan tumpahan minyak dapat diangkut dari sumber kebocoran.
Selain melakukan pengeboran sumur baru, PHE ONWJ juga melokalisasi minyak dengan pengoperasian "static dan moveable oil boom", serta menyedot ceceran minyak menggunakan "skimmer" dan "slurry pump".
Hingga kini, Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ telah mengangkut 6.390 barel tumpahan minyak (oil spill) dari lepas pantai Offshore North West Jawa (PHE ONWJ) dengan rata-rata 400 barel per hari beberapa waktu terakhir.
Selain itu, sudah 7.000 ton kantong berisi tanah dan pasir yang terkena minyak telah diangkut ke lokasi penampungan dan penanganan limbah.
Untuk menangani ceceran minyak di laut ini, PHE ONWJ mengerahkan 48 kapal, 2.689 personil, menggelar total 5.850 meter "oil boom" di offshore dan 3.660 meter oil boom di onshore.