Pertamina Diyakini Mampu Tangani Tumpahan Minyak Mentah

Pertamina Diyakini Mampu Tangani Tumpahan Minyak Mentah

Masyarakat setempat terlibat langsung membersihkan ceceran minyak yang sampai ke area bibir pantai di wilayah Karawang.

KlikKarawang - Penanganan tumpahnya minyak mentah di wilayah perairan Karawang oleh Pertamina dengan menerjunkan kapal, mempergunakan oil boom, dan giant octopus diapresiasi.

Namun Pertamina diminta juga terus menjalin koordinasi yang baik dengan masyarakat pesisir utara Karawang dalam penanganan tumpahnya minyak mentah milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).

“Koordinasi tidak hanya terkait upaya pembersihan area pantai dari limbah minyak mentah, tapi juga berkaitan dengan pembahasan ganti rugi terhadap warga terdampak,“ kata Anggota DPRD Kabupaten Karawang Elivia Khrisiana.

Termasuk dengan memberdayakan masyarakat setempat untuk terlibat langsung membersihkan ceceran minyak yang sampai ke area bibir pantai di wilayah Karawang.

“Menurut itu saya tepat, yang penting, Pertamina harus segera menyelesaikan masalah ini. Jadi koordinasi harus terus dilakukan dengan baik,” kata Elivia.

Di sisi lain Evilia tetap optimistis, bahwa Pertamina mampu melaksanakan seluruh tanggung jawab dengan baik. Tidak hanya dari sisi penanganan terhadap tumpahan minyak namun juga terkait tanggung jawab kepada masyarakat. 

Sementara itu, Pengurus Komunikasi Kerja Masyarakat Pesisir (KKMP) Desa Pusakajaya Utara, Muhasan, menyampaikan kalau upaya Pertamina dalam menangani tumpahnya minyak mentah di perairan Karawang sudah cukup bagus.

Menurut dia, pihak Pertamina tidak hanya membersihkan ceceran minyak yang sampai ke area bibir pantai, tapi juga berupaya “mencegat” minyak yang terbawa gelombang dengan menggunakan perahu nelayan.

Dengan demikian, jika pun ada minyak sampai pantai, itu hanya berupa ceceran kecil yang itu pun segera dibersihkan.

“Luar biasa sekali yang dilakukan Pertamina. Mereka benar-benar bertanggung jawab. Setiap hari terlihat sibuk membersihkan sisa minyak. Bahkan di desa kami, mereka sekarang juga menambah perahu pengambil minyak. Jika sebelumnya dua sekarang menjadi empat. Personil juga ditambah, dari lima menjadi enam,” kata Muhasan. (yan)