KlikKarawang - Pupuk Kujang memastikan stok pupuk subsidi untuk memenuhi kebutuhan musim tanam di wilayah Jawa Barat Banten aman hingga dua bulan kedepan.
Direktur Utama Pupuk Kujang, Nugraha Budi Eka Irianto mengungkapkan untuk mencegah terjadinya penyimpangan penyaluran di lapangan, pemerintah menerapkan sistem Distribusi Pupuk Bersubsidi secara tertutup dengan mempergunakan sistem distribusi dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
"Sesuai ketentuan Kementerian Pertanian, produsen pupuk diwajibkan menyimpan stok sampai untuk kebutuhan dua minggu ke depan, tapi pada praktiknya, PT Pupuk Kujang sebagai anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan stok setara dengan stok untuk dua bulan ke depan bahkan lebih,"katanya, Jumat (10/5/2019).
Hal ini untuk mencegah terjadinya kelangkaan pada saat terjadi lonjakan permintaan di musim tanam khususnya menjelang lebaran.
Anto menjelaskan, sampai saat ini, stok urea untuk Jawa Barat dan Banten mencapai 69.664 ton atau 260% dari ketentuan sebesar 26.226 ton.
Untuk NPK, stoknya mencapai 45.447 ton atau hampir lebih dari 10 kali lipat dari ketentuan sebesar 3.633 ton. Sedangkan pupuk organik, stoknya mencapai 8.173 ton atau 161% dari ketentuan sebesar 5.071 ton. Ketersediaan stok pupuk yang cukup banyak ini guna mempersiapkan musim tanam yang sedang berlangsung di bulan April – September.
Sementara itu pencapaian Realisasi penyerapan pupuk urea bersubsidi di Jabar-Banten, sampai dengan 08 Mei 2019, mencapai 222.493 ton jumlah itu setara dengan 98% dibandingkan kebutuhan Dinas Pertanian sebanyak 226.038 ton.
Sedangkan sampai dengan saat ini stok pupuk untuk wilayah Karawang dapat dipastikan aman yaitu stoknya mencapai 3.666 ton pupuk urea atau 151% dari ketentuan sebesar 2.414 ton dan stok pupuk Organik sebanyak 776 ton atau 124% dari ketentuan sebesar 622 ton.Sedangkan untuk stok pupuk NPK sebanyak 13.677 ton atau cukup untuk kebutuhan lima bulan kedepan dari ketentuan sebesar 607 ton.
Dalam penyaluran pupuk bersubsidi di lapangan, Anto juga mengatakan, pihaknya bekerjasama dengan stakeholder dan masyarakat yang aktif dalam memonitoring penyaluran pupuk untuk sektor tanaman pangan.Hal ini agar pupuk bisa sampai ke tangan petani dengan prinsip 6T (Tepat Tempat, Tepat Harga, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Jenis, Tepat Waktu).
“Kami berharap dengan komitmen bersama ini, antara perusahaan, distibutor dan kios dapat terus bersinergi dengan baik, untuk mengedepankan kepentingan petani, dan kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi khususnya di wilayah Jawa Barat & Banten secara optimal” tambah Anto. (rls/nof)