Gudang Bulog Karawang Didominasi Beras Impor

Gudang Bulog Karawang Didominasi Beras Impor

KlikKarawang - Stok beras di subdrive Karawang saat ini dalam kondisi surplus sebanyak 30 ribu ton yang didominasi oleh beras impor. Saat ini Perum Bulog Subdrive Karawang memiliki stok beras sebanyak 38 ribu ton yang tersimpan di 10 gudang. Dari keseluruhan total tersebut, sebanyak 79 persen merupakan beras impor dan sisanya sebanyak 21 persen merupakan serapan dalam negeri.

"Lebih banyak beras impor. Kan stok kita 38 ribu ton beras dan sebanyak 30 ribu ton itu beras impor," ujar Wakil Kepala Perum Bulog Divre Karawang Khuardi, Karawang, Kamis (24/5/2018)

Sedangkan stok beras dalam negeri cenderung menurun. Meningkatnya impor karena Karawang menjadi gerbang utama pendistribusian beras impor. 

"Impor meningkat otomatis karena kita sebagai pintu gerbang utama dari luar negeri ke Jawa Barat karena memang masuknya ke Karawang dulu," tukasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, secara khusus di Gudang Purwasari II saat ini terdapat stok beras sebanyak 7.819 ton dari tujuh gudang yang ada. Jumlah tersebut terbagi menjadi beras komersial dan beras bantuan sosial.

"Posisi lokasi Purwasari II, stok kita yang tersedia PSO itu 519 ton beras komersial dan 7.300 ton itu pengadaan di 2018. Stok itu untuk bansos, bencana alam, dan kepentingan lainnya," ujarnya.

Sedangkan untuk beras impor yang terdapat di gudang beras Karawang Purwasari II terbagi menjadi dua jenis. Pertama beras impor Thailand dengan tingkat kepecahan 15 persen, dan lima persen, serta beras impor Vietnam dengan tingkat kepecahan 15 persen.

"Ini pusat yang di Karawang. Jenis ini Thaliand 15 persen, ada yang Thailand lima persen, dan Vietnam 15 persen," tukasnya.

Sebagai informasi, beras tersebut akan dijual di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) dengan harga medium Rp8.100 per kilogram (kg). "Untuk yang Thailand lima persen belum ada izin untuk digelontorkan ke pasar," tutupnya