Ikut Panen Raya, Menteri BUMN Minta Lahan Sawah Di Karawang Dipertahankan

Ikut Panen Raya, Menteri BUMN Minta Lahan Sawah Di Karawang Dipertahankan

KlikKarawang - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno Secara simbolis mengikuti panen raya di Desa Lemah Duhur, Kecamatan Tempuran di atas lahan seluas 1 hektare, Kamis (19/4/2018). Dalam kesempatan sambutan dan berdialog dengan petani, Menteri BUMN meminta agar pemerintah Kabupaten Karawang untuk mempertahankan lahan pertanian yang ada terlebih Karawang sudah mempunyai Perda Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). 

Didampingi Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana dan Dirut PT Pupuk Indonesia Tbk (Persero) Aas Asikin Idat, bersama sekitar 400 petani, Rini melihat dari dekat aktivitas panen raya di lahan seluas 500 hektare yang dilanjutkan dengan sejumlah aktivitas, seperti program serap gabah (Sergab) petani.

Setelah mengikuti kegiatan panen bersama, Rini juga menyaksikan acara Serap Gabah, yaitu kegiatan pembelian hasil panen petani oleh PT Mitra Desa Bersama Tempuran/PT Mitra Sasaran (Persero) yang berperan sebagai pembeli gabah hasil panen petani.  Mitra Sasaran merupakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dibentuk melalui skema kerja sama antara  PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan petani-petani yang bergabung di BUMDes Bersama di Kecamatan Tempuran. 

Rini mengatakan pemerintah terus mendorong peran BUMDes dalam membantu mendorong peningkatan kesejahteraan petani dan perekonomian masyarakat desa. Dia juga mendorong BUMN sebagai perpanjangan tangan pemerintah sekaligus sebagai agen pembangunan untuk terus meningkatkan peran dalam mendorong perekonomian masyarakat di wilayah pedesaan.

“Dengan kehadiran BUMDes ini petani tentunya akan terbantu. Selain berperan sebagai off taker, petani juga akan mendapat manfaat lain yang dapat mendorong ksejahteraannya. Di Mitra Sasaran, petani tidak hanya mendapat jaminan harga gabah, tetapi juga ada kegiatan usaha lain seperti jual beli pupuk, dan produk-produk lain yang memberikan pendapatan sampingan juga bagi petani. Ini merupakan sebuah skema kerja sama yang menguntungkan,” katanya

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat mengatakan pihaknya mendorong berkembangnya BUMDes sebagai upaya meningkatkan ketahanan pangan yang mandiri.

”Dalam meningkatkan perekonomian pedesaan dengan mengkorporatisasi para petani dan BUMDes agar dapat mengoptimalisasi hasil potensi-potensi produk pedesaan. Hasil gabah petani dibeli oleh Mitra Desa Bersama Tempuran, setelah itu di proses menjadi beras di mesin pengolahan gabah atau Rice Mill milik Pupuk Indonesia Pangan yang kemudian hasilnya berasnya dijual, dengan begitu harganya juga lebih bagus bagi petani itu sendiri sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petani," jelas Aas.

Untuk mendukung kualitas hasil panen petani, Pupuk Indonesia melalui anak usahanya PT Pupuk Indonesia Pangan mendirikan suatu unit pengolahan beras atau rice milling unit (RMU) di Desa Kuawargi, Kecamatan Rawamerta. Gabah kering hasil panen diolah menjadi beras berkualitas dengan tujuan memperoleh nilai tambah bagi petani maupun perusahaan.

Pada akhir kunjungan kerjanya, Rini meresmikan dimulai pembangunan RMU Rawamerta, unit pengolahan beras dilengkapi mesin pengering berkapasitas 40 ton gabah kering panen dan mampu menghasilkan empat ton beras per jam.