Karawang - Sepanjang tahun 2017, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Karawang mencatat investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dengan jumlah 1,37 juta dollar AS dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 7,12 triliun.
Tingginya investasi di Karawang, Jawa Barat, tersebut didorong rencana pembangunan proyek nasional yakni proyek pembangunan bandara dan kereta cepat. Selain itu, investasi PMA lebih besar ketimbang investasi dalam negeri.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) DPMPTSP Karawang, Asep Suryana. Menurut dia, ditetapkannya Karawang sebagai kawasan industri manufaktur turut menyumbang tingginya angka investasi tersebut.
"Kami juga mempermudah proses perizinan. Sehingga, investasi di Karawang pada 2018 bisa lebih tinggi dan tenaga kerja yang diserap bisa lebih banyak lagi," harapnya. Ia merinci, jumlah PMA mencapai 520 proyek dengan jumlah investasi 1,37 juta dollar AS. Sektor yang paling banyak adalah alat angkutan dan transportasi lainnya sebanyak 148 proyek.
Diikuti industri logam dasar, barang logam, mesin, dan elektronik mencapai 116 proyek. Selanjutnya industri mineral non logam sebanyak 16 proyek. Selain itu, sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran juga mengalami peningkatan sebanyak 20 proyek dengan investasi mencapai 122,58 ribu dollar AS. Jumlah tenaga kerja yang terserap dari semua proyek PMA itu mencapai 26.551 orang.
Investasi Lokal
Sementara itu, kata dia, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada 2017 jumlah investasinya mencapai Rp 7,12 triliun dengan total 91 proyek. Proyek tersebut didominasi industri kertas sebanyak 12 kegiatan. Kemudian diikuti perumahan dan kawasan industri dengan 12 kegiatan dan industri logam dasar. "Data tersebut berasal dari BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal)," ucapnya.