Stok Pupuk Untuk Jawa Barat Dipastikan Aman Hingga Dua Bulan

Stok Pupuk Untuk Jawa Barat Dipastikan Aman Hingga Dua Bulan



KlikKarawang - Direktur Komersil PT Pupuk Kujang, Rita Widayati memastikan bahwa stok pupuk subsidi untuk memenuhi kebutuhan musim tanam di wilayah Jawa Barat Banten aman hingga dua bulan kedepan.

Rita  menjelaskan, sampai saat ini , stok urea  untuk  Jawa Barat dan Banten  mencapai 72.255 ton atau 272% dari ketentuan sebesar 26.318 ton. Untuk NPK, stoknya mencapai 47318 ton  atau  lebih dari sepuluh kali lipat  dari ketentuan  sebesar  3.839  ton.

Sedangkan  pupuk  organik,  stoknya  mencapai  9.011  ton  atau  187%  dari  ketentuan sebesar 4.805 ton. Ketersediaan stok pupuk yang cukup banyak ini guna mempersiapkan musim tanam yang sedang berlangsung pada bulan April s/d September.

Sementara  itu  pencapaian  Realisasi  penyerapan  pupuk  urea  bersubsidi  di  Jabar-Banten,  sampai  dengan  28 April 2019,  mencapai 200.867 ton  jumlah  itu  setara  dengan  107%  dibandingkan  kebutuhan  Dinas  Pertanian  sebanyak 187.682 ton. 

Sedangkan sampai dengan saat  ini  stok  pupuk  untuk  wilayah  Bandung  dapat  dipastikan  aman  yaitu  stoknya  mencapai  4.409 ton  pupuk urea  atau 283% dari ketentuan  sebesar 1.555 ton. Sedangkan stok  pupuk  NPK sebanyak 2.600 ton dan 553 ton pupuk organik.

"Stok ini, sangat cukup. Bahkan, bisa memenuhi kebutuhan petani lebih dari dua minggu kedepan” ungkap Rita.

Dalam  penyaluran  pupuk  bersubsidi  di  lapangan,  Rita  juga  mengatakan,  pihaknya  bekerjasama dengan  stakeholder dan masyarakat yang aktif dalam memonitoring penyaluran  pupuk untuk sektor tanaman pangan. Hal ini agar pupuk bisa sampai ke tangan petani dengan prinsip 6T (Tepat Tempat, Tepat  Harga,  Tepat  Jumlah,  Tepat  Mutu,  Tepat  Jenis,  Tepat  Waktu).

“Kami  berharap  dengan  komitmen  bersama  ini, antara perusahaan, distibutor dan kios dapat terus bersinergi dengan baik,  untuk  mengedepankan  kepentingan  petani,  dan  kelancaran  penyaluran pupuk bersubsidi khususnya di wilayah Jawa Barat & Banten secara optimal” pungkas Rita. (rls)