Pencemaran Bendung Barugbug, Pemerintah Diminta Cari Solusi

Pencemaran Bendung Barugbug, Pemerintah Diminta Cari Solusi

KlikKarawang -  Masalah pencemaran di sekitar Bendungan Barugbug diharapkan dapat diselesaikan dengan cepat.  Karena pencemaran yang telah berlangsung lama ini dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan warga dan ekosistem yang ada di sungai. 

"Kondisi pencemarannya sudah sangat parah. Di khawatirkan akan mengganggu kesehatan warga," kata Iyus Suryana, Pemerhati lingkungan di Karawang,  Rabu (15/8/2018). 

Iyus mengungkapkan,  harus ada solusi dan penanganan yang cepat dan tegas untuk masalah lingkungan ini.  Karena sebagian warga sekitar masih membutuhkan aliran air yang mengalir dari bendungan tersebut. 

"Harus ada tindakan yang cepat, kalau dibiarkan kasian masyarakat yang mau menggunakan aliran air.  Karena petani di sini juga ada yang mengandalkan air dari Bendungan itu, "katanya 

Hal senada juga diungkapkan sejumlah anggota DPRD Karawang dari Fraksi Golkar mendesak agar pemerintah kabupaten dan pemerintah provinsi segera mengatasi permasalahan pencemaran di sekitar Bendungan Barugbug.

Saepudin Permana, anggota Fraksi Golkar DPRD Karawang,  pihaknya mendesak agar air bendungan yang bersumber dari Sungai Cilamaya, Karawang dan sungai di wilayah Purwakarta itu segera diatasi oleh pihak terkait.

"Informasi yang terserap dari masyarakat dan petani, setiap musim kemarau air Bendung Barugbug warnanya hitam pekat dan menimbulkan bau menyengat," kata dia.

Kondisi itu terjadi sejak 12 tahun lalu. Setiap tahun atau setiap musim kemarau, masyarakat di daerah sekitar Bendungan Barugbug wilayah Jatisari selalu merasakan bau menyengat dari sungai.

Sementara itu, para petani di sejumlah daerah sekitar Karawang dan Subang menggunakan air irigasi yang sudah tercemar limbah pabrik.

Operator Bendungan Barugbug, Tri Wahyudi mengatakan air dari Bendungan Barugbug yang mengalir ke saluran irigasi itu sudah tercemar limbah pabrik.

Air bendungan itu sendiri bersumber dari Sungai Cilamaya, Karawang dan sungai di wilayah Purwakarta.

Para petani terpaksa menggunakan air irigasi yang kini kondisinya hitam pekat dan bau, agar areal sawahnya tidak mengalami kekeringan.

Ia mengatakan, air dari Bendungan Barugbug yang mengalir ke saluran irigasi itu berfungsi mengairi 2.889 hektare sawah di wilayah Karawang dan Subang. (nan)