KlikKarawang - Perlahan tapi pasti, jumlah keberadaan kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau yang dikenal LGBT. di Kota Pangkal Perjuangan terus bertambah.
Berdasarkan pengakuan dari Ketua Umum PD Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Karawang Irwan Taufik di rumah dinas Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsyari, Senin (26/3/18), jumlah LGBT di Karawang mencapai 1700 orang.
Agar tidak semakin mewabah, dia yang juga tergabung dalam Aliansi Pergerakan Islam Karawang (Aspika) mendesak Pemerintah Kabupaten Karawang menerbitkan peraturan daerah yang melarang perilaku menyimpang tersebut.
”Paling telat 1 minggu ini (tuntutan diterbitkannya perda anti LGBT) kita akan lihat dulu hasilnya seperti apa. (jika tidak digubris) 16 ormas Islam akan datangi DPRD,” ujarnya
Ia melanjutkan, selain membawa seribu tanda tangan dari masyarakat, hingga tokoh serta para kiai se Jawa Barat menuntut perda anti LGBT. Pihaknya juga mendesak diterbitkannya perda syariah, anti miras dan kemaksiatan. ”Bila pemda tidak serius, Aspika akan gelar aksi besar,” tandasnya.
Irwan menilai perda ini sangat penting. Karena jika generasi muda di Karawang tidak terlindungi, dan dibiarkan menjadi mangsa para LGBT, akan muncul seseorang berprilaku menyimpang.
”Bagaimana mungkin pembangunan daerah tanpa ditunjang generasi-generasi yang mumpuni, yang saat ini terancam oleh LGBT, itu akan kacau,” ujarnya.
Wakil Bupati Karawang Ahmad Zamakhsari menyampaikan, LGBT harus dimusnahkan sifatnya, kelakuannya. Agar orangnya bisa dikembalikan ke jalan yang benar.
”Pemerintah memiliki andil dan tanggung jawab meluruskan orang-orang yang memiliki penyakit mental, untuk balik lagi ke jalan yang benar. Tapi di sisi lain solusinya harus ada. Kalau menemukan kaum LGBT, Dinsos harus seperti apa nantinya, untuk membawa mereka ke jalan yang benar,” ujarnya.