Karawang - Ketua Yayasan Karawang Sejahtera, Leo Fitriana selaku pihak pengelola dana bantuan sosial, akhirnya angkat bicara terkait tudingan tidak bisa mempertanggungjawabkan dana bantuan sosial bagi ribuan anak yatim di Kabupaten Karawang`
Leo menjeskan, bahwa dana bantuan sosial bagi anak yatim tahap kedua yang ia kelola melalui Yayasan Karawang Sejahtera memang tidak dapat terealisasi.
"Iya, dana bantuan sosial bagi anak yatim hingga kini tidak terealisasi karena pemerintah melalui Dinas Sosial dan Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah tidak mencairkannya,"ungkap saat dihubungi, Jumat (12/1/2018)
Menurutnya, tudingan bahwa pihaknya tidak dapat mempertanggungjawabkan pengelolaan dana bantuan sosial selama ini tidaklah benar.
"Tudingan itu tidak benar. Kami mengelola dana bantuan sosial bagi ribuan anak yatim sudah sesuai dengan aturan yang ada,"jelas Leo.
Ia mengatakan, untuk pencairan dana bantuan sosial tahap kedua yang hingga kini masih belum terealisasi, ia menyarankan agar pihak pemerintah melalui dinas terkait dapat memberikan penjelasan.
"Perihal belum cair silahkan mencari informasi ke Dinas Sosial. Karena kami sudah mengirim surat kepada Dinas Sosial agar dana bantuan sosial tersebut dapat segera disalurkan,"tandas Leo.
Di waktu yang sama, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Karawang, Hadis Herdiana, menjelaskan, terkait pencairan dana bantuan sosial bagi ribuan anak yatim yang hingga kini tidak terealisasi dimungkinkan karena disebabkan proses pemberkasan.
"Prinsipnya, jika berkas permohonan pencairan dana sudah diajukan oleh OPD dan dinyatakan lengkap, kami wajib mencairkan permohonan tersebut. Mungkin saja tidak cair karena belum diajukan oleh dinas terkait atau berkas pada saat diajukan kita nyatakan tidak lengkap. Silahkan dikonfirmasi ke dinas terkait,"jelas Hadis.
Sebelumnya, sejumlah pendamping desa yang notabene merupakan mitra dari Yayasan Karawang Sejahtera selaku pihak pengelola dana bantuan sosial merasa resah karena dana bantuan sosial yang seharusnya turun sebelum akhir tahun 2017 tidak kunjung disalurkan.